LDII ISI PELATIHAN INTERNET SEHAT BAGI SANTRI DAN PELAJAR. Pelatihan internet sehat bagi para santri dan pelajar dilingkungan PC LDII Kec. Sekupang bekerjasama dengan DPD LDII Kota Batam dalam rangka mengisi kegiatan asrama santri dan pelajar selama libur sekolah menjelang tutup tahun 2012 kemarin (27/12).
Hampir seratus orang peserta antusias mengikuti materi pelatihan internet sehat yang disampaikan oleh Bapak H. Rahim P Hasan. Beliau merupakan salah seorang praktisi yang dalam pekerjaannya sangat bergantung pada media Teknologi Informasi dan Komunikasi.
INTERNET DAN PELAJAR
Dalam materinya, beliau menyampaikan kepada peserta seputar perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini. Media Internet sudah tidak asing lagi dewasa ini termasuk juga di kalangan pelajar. Koneksi internet dapat dilakukan dengan biaya yang relatif murah. Namun oleh orang-orang yang kurang mengerti, fasilitas tersebut justru sering disalahgunakan atau digunakan tidak dengan semestinya. Sehingga tidak dimanfaatkan dan tidak membawa manfaat bagi orang lain. Hal menimbulkan stigma negatif dan kekhawatiran di kalangan orang tua. Terutama pengaruhnya kepada perkembangan anak-anak usia sekolah.
MENGUBAH STIGMA NEGATIF INTERNET
Sebenarnya pemahaman yang baik mengenai dunia internet ini sangat diperlukan oleh siapa saja yang menggunakannya sehingga penggunaan fasilitas multimedia membantu kelancaran aktifitas penggunanya. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat meluas pada abad ini termasuk dalam bidang pendidikan. Proses transfer data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan biaya relatif murah.
Pak Rahim mengajak peserta untuk betul-betul memahami dan mewaspadai dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh penyalahgunaan fasilitas internet tersebut diantaranya dengan mengakses konten-konten yang positif yang sesuai dengan kebutuhannya. Disamping itu bimbingan dan pengawasan dari para orangtua mutlak diperlukan apalagi bagi mereka yang masih berstatus pelajar. Beliau mencontohkan seorang peselancar justru bisa bersahabat dengan ombak besar karena ia memiliki keterampilan berselancar dengan baik dan tidak menjadi korban ombak tersebut. Demikian pula para santri dan pelajar, bila dapat menguasai ilmu multimedia itu maka tidak menjadi korban dari media itu sendiri.
PERAN SOCIAL MEDIA
Masih menurut beliau, peran social media seperti Facebook, Twitter, Google+, weblog dan sebagainya yang cukup marak belakangan ini dapat digunakan sebagai sarana bertukar informasi, keperluan bisnis, silaturrohim dan bahkan turut amar makruf nahi munkar, mengembangkan syiar Islam. Saling berwasiat (menasehati) dalam kebenaran dan saling berwasiat (menasehati) dalam kesabaran. Tak sedikit para ulama yang sudah mulai menggunakan media tersebut untuk saling nasehat-menasehati.
POLA INTERNET SEHAT
Menurut beliau Pola Internet Sehat yang perlu dipahami para pelajar antara lain :
1. Menggunakan internet sebagai alat untuk membantu kelancaran tugas dan aktifitas yang positif
2. Mampu memilih, memilah dan menyaring informasi yang bermanfaat dari media sehingga tidak menjadi korban banjirnya informasi
3. Selalu memberi input yang positif dan membangun pada media tersebut (khususnya social media) karena itu menunjukkan kredibilitas penggunanya. Bak kata pepatah mulutmu harimaumu. Tidak sedikit blog-blog yang bermunculan hanya untuk menyampaikan rasa kebencian dan mendiskreditkan terhadap golongan tertentu. Hal ini sangat keliru dan menciptakan lingkungan yang tidak kondusif di dunia maya.
4. Mampu mengelola waktu dengan baik, sehingga tidak sampai lupa waktu, sholat terlambat dan sebagainya karena keasyikan berinternet ria.
Dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami para pelajar yang didominasi usia SLTP tersebut, membuat para pelajar dapat mengikuti materi tersebut dengan mudah.
Beliau sangat mengapresiasi kepada pengurus PC LDII Sekupang dan LDII Kota Batam pada umumnya yang berinisiatif untuk mengisi liburan para pelajar dengan kegiatan yang positif. Beliau mengharapkan para santri dan pelajar setelah mengikuti Pelatihan Internet Sehat bagi Santri tersebut dapat merubah perilaku mereka dalam berinternet menjadi lebih santun dalam menulis, lebih asertif dalam menangkap berita yang beredar di media serta memiliki kemampuan menganalisa informasi dengan baik (information literacy).